04 Januari 2013

Pengkaderan Non Formal PMII


Pengkaderan Non Formal adalah proses pengkaderan yang diarahkan untuk membangun keterampilan dan pengeetahuan khusus (spesifik). Tujuannya adalah untuk memberikan bekal kepada kader bagi kebutuhan yang muncul dalam keorganisasian, kehidupan kampus dan masyarakat serta untuk mengembangkan potensi diri kader. Sementara fungsi dari pengkaderan ini adalah untuk menopang dua pengkaderan lainnya, sehingga dalam pengkaderan formal di jenjang berikutnya (PKD atau PKL), seorang kader telah memiliki wawasan cukup dan spesifikasi keahlian.

Bekal pengetahuan dan keterampilan spesifik kader seccara ideal juga berfungsi untuk memudahkan proses distribusi kader di ruang-ruang strategis di luar PMII. Diharapkan dalam jangka panjang penumpukan kader PMII di ruang politik dan LSM dapat dikurangi tanpa kehabisan suplay pada dua ruang tersebut.
Kita masih bisa melihat sekian banyak kegiatan pengkaderan non Formal yang PMII adakan, sebagian besar belum mampu mengasah pengetahuan dan keterampilan khusus kader. Selain itu, setelah sebuah pelatihan diadakan PMII tampak kurang sigap menindak lanjuti hasil pelatihan, baik dalam hal jaringan atau variasi tugas maupun kegiatan lanjutan lainnya bagi kader. Padahal jaringan, tugas dan kegiatan lanjutan tersebut sangat penting sebagai pra-syarat bagi kemungkinan proses distribusi kader.
Fakta tersebut tidak berarti membatalkan nilai penting pengkaderan Non Formal, melainkan justru menjadi pijakan faktual untuk mempertimbangkan secara serius setiap bentuk pengkaderan non formal yang akan diselenggarakan.
Sebelum pengkaderan non formal diselenggarakan, kerangka tindak lanjut harus dimatangkan terlebih dahulu. Kemudian mendistribusikan tersedianya jaringan yang dapat dirangkul untuk bekerja sama dalam tindak lanjut tersebut. Selain itu, pertimbangan kebutuhan kader, kebutuhan pergerakan serta derajat kemampuan penyelenggara dalam memfasilitasi sebuah pelatihan harus dihitung.
Sebagai contoh :
Berikut ini disampaikan beberapa contoh kegiatan pengkaderan non formal bagi alumni di setiap jenjang pengkaderan Formal.
A.  Kegiatan Pasca Mapaba
a.   Pelatihan Manajemen Forum
b.   Kursus Agama
c.   Pelatihan Pembuatan Proposal
d.   Pelatihan tata Administrasi PMII
e.   Pelatihan Manajemen
f.   Kursus Bahasa Asing
g.   Pelatihan Analisis Kebijakan Publik
h.   Pelatihan Teknolog Informasi
i.    Pelatihan Gender
j.    Kursus Filsafat dan Teori Sosial
k.   Pelatihan Jurnalistik
B.  Kegiatan Pasca PKD
a.   Pelatihan Advokasi
b.   Pelatihan analisis sosial
c.   Pelatihan pemetaan politik kampus
d.   Pelatihan monitoring anggaran
e.   Pelatihan manajemen konflik
f.   Pelatihan Metode Penelitian
g.   Pelatihan manajemen Komunikasi
h.   Pelatihan manajemen organisasi
i.    Pelatihan Manajemen Aksi
j.    Pelatihan kepemimpinan
k.   Pelatihan kefasilitatoran
l.    Kursus politik
C.  Kegiatan Pasca PKL
a.   Pelatihan kewirausahaan
b.   Kursus analisis pasar modal
c.   Pelatihan Teknologi Industri Kecil
d.   Pelatihan Legal Drafting
e.   Pelatihan Agrobisnis
f.   Pelatihan Community Organizer
g.   Pelathian Dakwah

Pelatihan kegiatan menurut jenjang pengkaderan non formal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam mengukur jalannya proses pengakderan secara umum. Namun pada dasarnya penilain ketepatan sebuah pelatihan/kursus diadakan, harus sesuai dengan kondisi objektif anggota/kader.

Sumber :Materi Kongres xvii Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, 9 -14 maret 2011

3 komentar:

  1. Sangat Menarik,

    Sebuah gagasan dan perencanaan yang bersumber dari Evaluasi sahabat - sahabat, akan kinerja keder.

    Lanjutkan...

    BalasHapus
  2. semoga semuanya dapat terealisasi.

    BalasHapus