Pengkaderan Non
Formal adalah proses pengkaderan yang diarahkan untuk membangun keterampilan
dan pengeetahuan khusus (spesifik). Tujuannya adalah untuk memberikan bekal
kepada kader bagi kebutuhan yang muncul dalam keorganisasian, kehidupan kampus
dan masyarakat serta untuk mengembangkan potensi diri kader. Sementara fungsi
dari pengkaderan ini adalah untuk menopang dua pengkaderan lainnya, sehingga
dalam pengkaderan formal di jenjang berikutnya (PKD atau PKL), seorang kader
telah memiliki wawasan cukup dan spesifikasi keahlian.
Bekal pengetahuan
dan keterampilan spesifik kader seccara ideal juga berfungsi untuk memudahkan
proses distribusi kader di ruang-ruang strategis di luar PMII. Diharapkan dalam
jangka panjang penumpukan kader PMII di ruang politik dan LSM dapat dikurangi
tanpa kehabisan suplay pada dua ruang tersebut.
Kita masih bisa
melihat sekian banyak kegiatan pengkaderan non Formal yang PMII adakan,
sebagian besar belum mampu mengasah pengetahuan dan keterampilan khusus kader. Selain
itu, setelah sebuah pelatihan diadakan PMII tampak kurang sigap menindak lanjuti
hasil pelatihan, baik dalam hal jaringan atau variasi tugas maupun kegiatan
lanjutan lainnya bagi kader. Padahal jaringan, tugas dan kegiatan lanjutan tersebut
sangat penting sebagai pra-syarat bagi kemungkinan proses distribusi kader.
Fakta tersebut tidak
berarti membatalkan nilai penting pengkaderan Non Formal, melainkan justru
menjadi pijakan faktual untuk mempertimbangkan secara serius setiap bentuk
pengkaderan non formal yang akan diselenggarakan.
Sebelum pengkaderan
non formal diselenggarakan, kerangka tindak lanjut harus dimatangkan terlebih
dahulu. Kemudian mendistribusikan tersedianya jaringan yang dapat dirangkul
untuk bekerja sama dalam tindak lanjut tersebut. Selain itu, pertimbangan
kebutuhan kader, kebutuhan pergerakan serta derajat kemampuan penyelenggara
dalam memfasilitasi sebuah pelatihan harus dihitung.
Sebagai contoh :
Berikut ini
disampaikan beberapa contoh kegiatan pengkaderan non formal bagi alumni di
setiap jenjang pengkaderan Formal.
A.
Kegiatan Pasca Mapaba
a.
Pelatihan Manajemen Forum
b.
Kursus Agama
c.
Pelatihan Pembuatan Proposal
d.
Pelatihan tata Administrasi PMII
e.
Pelatihan Manajemen
f.
Kursus Bahasa Asing
g.
Pelatihan Analisis Kebijakan Publik
h.
Pelatihan Teknolog Informasi
i.
Pelatihan Gender
j.
Kursus Filsafat dan Teori Sosial
k.
Pelatihan Jurnalistik
B.
Kegiatan Pasca PKD
a.
Pelatihan Advokasi
b.
Pelatihan analisis sosial
c.
Pelatihan pemetaan politik kampus
d.
Pelatihan monitoring anggaran
e.
Pelatihan manajemen konflik
f.
Pelatihan Metode Penelitian
g.
Pelatihan manajemen Komunikasi
h.
Pelatihan manajemen organisasi
i.
Pelatihan Manajemen Aksi
j.
Pelatihan kepemimpinan
k.
Pelatihan kefasilitatoran
l.
Kursus politik
C.
Kegiatan Pasca PKL
a.
Pelatihan kewirausahaan
b.
Kursus analisis pasar modal
c.
Pelatihan Teknologi Industri Kecil
d.
Pelatihan Legal Drafting
e.
Pelatihan Agrobisnis
f.
Pelatihan Community Organizer
g.
Pelathian Dakwah
Pelatihan kegiatan menurut jenjang
pengkaderan non formal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam mengukur jalannya
proses pengakderan secara umum. Namun pada dasarnya penilain ketepatan sebuah
pelatihan/kursus diadakan, harus sesuai dengan kondisi objektif anggota/kader.
Sumber :Materi Kongres xvii Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia, 9 -14 maret 2011
Sangat Menarik,
BalasHapusSebuah gagasan dan perencanaan yang bersumber dari Evaluasi sahabat - sahabat, akan kinerja keder.
Lanjutkan...
konsepnya memang sangat baik
BalasHapussemoga semuanya dapat terealisasi.
BalasHapus